Kehilangan
Apa kalimat yang tepat untuk mendefinisikan kata "Kehilangan" ?
Minggu kemarin, saya dan teman-teman dekat saya pergi ke sebuah kabupaten yang bersebelahan dengan Kota Blitar. Tulung agung, kami berempat pergi ke sana untuk mengunjungi teman dekat kami yang sedang berduka.
Akhirnya, pada hari sabtu dini hari sekitar pukul 1 pagi kami naik kereta api dari stasiun Jember menuju Stasiun Sidoarjo. Kenapa kami tidak memilih pemberhentian di Surabaya?? Alasan pertama, karena kereta api sampai di Surabaya subuh dan kereta dari Surabaya-Blitar baru datang jam 8 pagi. Alasan kedua, karena salah satu dari kami membawa barang 3 dos besar untuk dipindahkan ke rumahnya di Sidoarjo.
Sekedar intermezo saja, bahwa 2 dari kami yang turut ke Tulung agung sudah mendapatkan gelar perkuliahan Strata pertamanya, begitu juga teman dekat kami yang akan kami kunjungi di Tulung agung. Sehingga nantinya mereka akan berpencar beradu nasib di kotanya masing-masing. Perjalanan kami lanjutkan pada pagi hari dengan naik kereta Jurusan Sidoarjo-Blitar. Kami baru menuju Tulung agung selepas sholat maghrib.
Sampai di Tulung agung, kami memutuskan menginap di rumah teman dekat kami untuk menghibur dirinya. Malam harinya kami berempat ngobrol macam-macam dan akhirnya sampai pada topik hari ulang tahun si tuan rumah. Jujur saya lupa kalau hari minggu dia berulang tahun. Saya selalu lupa dengan ulang tahun teman-teman saya, padahal teman-teman saya selalu memberi kejutan di hari ulang tahun saya. Kebalikannya, saya malah mengingat hari ulang tahun orang-orang yang kurang penting dalam hidup saya. Mereka yang tulus menyayangi saya, malah yang terlupakan :(
Keesokannya kami memberikan sebuah kejutan kecil untuk Tuan rumah. Sekotak brownies kami persembahkan untuk tuan rumah, karena tidak punya lilin kami memakai sedotan -___-" #haduhh. Rasa haru mengalir dari kejutan kecil itu, dia harus merayakan hari ulang tahun tanpa orang yang amat disayanginya. Antara rasa sedih dan bahagia tapi raut mukanya terlihat bahwa ada sesuatu yang hilang dari hidupnya.
Sore harinya kami berempat memutuskan untuk pulang. Saya harus meninggalkan tuan rumah di Tulung agung, berat rasanya karena secara tidak langsung muncul rasa kehilangan. Tidak tahu kapan dia akan kembali ke Jember lagi. Sedangkan teman dekat saya yang di Sidoarjo juga memutuskan untuk kembali ke Sidoarjo dan satunya lagi besoknya akan meninggalkan Jember untuk kembali ke Malang. Jadi tinggal saya dan satu teman dekat saya yang tersisa di Jember.
Seminggu tidak berinteraksi secara langsung dengan mereka terasa aneh. Mungkin rasa kesepian dan kehilangan yang lebih tepat untuk mendeskripsikan perasaan ini. Ada sesuatu yang hilang dari kehidupan biasanya. Biasanya kami bertemu di kampus, ngobrol bersama, makan bersama, dan jalan-jalan bersama. Tapi sekarang sudah berbeda, untuk selanjutnya juga akan berbeda. Mereka akan disibukkan dengan aktivitas mereka masing- masing dan tidak tahu kapan akan kumpul-kumpul lagi.
Saya baru sadar kalau saya akan merasa kesepian dan kehilangan ketika mereka pulang ke daerah mereka masing-masing. Sebelumnya saya tidak pernah memprediksi akan muncul rasa seperti ini, secara teknologi untuk bersosial sudah menjamur dimana-mana. Saya pikir itu akan mengatasi, toh nyatanya tidak. Rasa kehilangan dan kesepian juga muncul ketika saya sadar, saya belum bisa memperlakukan teman-teman saya dengan baik. Contoh kecil, saat mereka ulang tahun seperti yang saya ceritakan sebelumnya. Selain itu saya juga sering menemui mereka jika hanya ada masalah, cerita sambil sampai nangis-nangis. Tapi saat bahagia, saya sering lupa dengan keberadaan mereka.
Rasa sesal mungkin muncul pada saat ini. Menyesal kenapa tidak menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk bersama mereka yang menyayangi saya dengan tulus. Menyesal karena sibuk sendiri mencari kebahagiaan lebih yang palsu. Menyesal karena sering mengacuhkan mereka.
Benar kata orang bijak, kita akan merasa kehilangan seseorang jika orang itu sudah pergi. Bagaimanapun seharusnya kita memperlakukan dengan baik dan menyenangkan hati orang-orang yang tulus menyayangi kita sebelum mereka pergi.
Untuk teman-temanku yang membaca postingan ini, maaf atas perlakuanku selama ini kepada kalian semua. Aku harap, aku bisa memperbaiki semuanya. LOVE AND MISS YOU GUYS
3 comments:
yah memang begitulah hidup mbak.. jangan kan temen deket.. orang yang setiap hari bikin kita jengkel, marah, kesel saja kalau sudah tidak ada kita akan merasa kehilangan..
biarpun ngeselin namun tiap hari ngeselinnya dan berjalan cukup lama. jika orang yang ngeselin itu tidak ada. tetep saja ada yang beda.. hehehehe
gk mgkn lah mau ngumpul bareng trus.., ada jumpa ada pisah,
mbk Ris..., kayakx kurang peka dgn teman2 dekat tp bs jd itu hny penilaian mbk Ris sendiri.., bs jd teman2 mbk Ris pny penilaian yg lain. mgkn mbk Ris perhatian disatu sisi tp kurang perhatian disisi yg lain.., gk ada sahabat yg sempurna lho!
smg bs kumpul lg dan selalu bs saling mengingatkan dlm kebaikan.., Aamiin *smile
pernah juga merasakan yang demikian ketika lulus SMA namun sampai sekarang tiap ada liburan kami usahakan tuk ngumpul di kota kelahiran...
Posting Komentar
Terima kasih atas komentarnya ^^