Jumat, 13 Desember 2013

Si Golden Leaf Asal Jember #JemberIstimewa

Hari itu dimana rutinitas mingguan keluarga kami sedang berlangsung. . . . . . .


"Piye mbakone wes onok sing nowo?" ( Bagaimana tembakaunya sudah ada yang menawar) . Suara bapak saya memecah keheningan membuka percakapan di ruang tamu rumah nenek.
"Sampun ditawar kalihan tiyang Rp.---------- " (Sudah ditawar orang Rp.---------) Sahut sepupu saya

Disaat bapak dan keluarga nenek bercakap-cakap, nampak saya dan ibu sedang berusaha untuk duduk manis sambil usrek menutupi hidung dengan kerudung. Situasi seperti ini merupakan situasi yang sangat menyebalkan. Paru-paruku terasa berkerut kembang-kempis dan hidung saya berusaha untuk mencari oksigen.

"IKI AMBUNE DUWIT!!!" ( Ini baunya uang) Tanteku nyeletuk setelah melihat ulahku dan ibuku.

Dusun Tegal Banteng Desa Kesilir Kecamatan Wuluan, kami sedang berada di sana. Tepatnya berkumpul di rumah nenek saya. Malam ini gudang-gudang open tembakau yang ada di sana sedang beroperasi ngopen (mengeringkan) tembakau-tembakau yang baru saja dipanen. Asap yang berasal dari gudang-gudang itu, cukup untuk membuat seluruh dusun berkabut asap.

( 8 November 2012 ). . . . . . 

"Selamat datang para peserta seminar internasional di koperasi kami TTN Tarutama Nusantara" , suara ramah perwakilan koperasi TTN menyapa.

Kali ini saya dan peserta seminar internasional The Impact of Regulation on Tobacco Control sedang berjalan-jalan sambil belajar di salah satu koperasi besar yang menangani tembakau di Kabupaten Jember. Tepatnya di Ajung, koperasi itu berdiri dengan kokohnya. Sebenarnya sudah bertahun-tahun saya melewati bangunan ini untuk menjangkau rumah nenek di Wuluan, tapi saya baru sadar kalau ada koperasi tembakau sebesar ini. 

"Baik, peserta dimohon untuk membuat kelompok-kelompok kecil dan saat masuk nantinya akan didampingi oleh karyawan-karyawan kami"

Kami segera berkelompok membentuk barisan yang terdiri dari beberapa orang. Pendamping kami seorang laki-laki berumur yang sangat ramah. Kami dibimbing untuk masuk ke ruangan-ruangan pengolahan tembakau.

TTN (Tarutama Nusantara) merupakan salah satu koperasi Agrobisnis yang mengeskpor tembakau sebagai bahan pembalut cerutu. Tembakau yang diekspor tersebut merupakan tembakau jenis Na oogst. Tujuan ekspor tembakau ini sebagian besar adalah negara-negara di Eropa. TTN merupakan koperasi padat karya yang meyerap ratusan hingga ribuan pekerja.

Ruang fermentasi tembakau di TTN
Pendamping kami menjelaskan bahwa ruangan yang kami tuju merupakan ruang fermentasi. Tembakau yang berasal dari gudang-gudang open milik masyarakat difermentasi dalam ruangan tersebut. Tembakau yang selesai diopen/dikeringkan oleh masyarakat sebenarnya masih mengandung air. Sampai di TTN daun-daun tersebut dirapikan dan ditumpuk-tumpuk seperti gambar di atas. Tanpa bahan tambahan apapun, tembakau akan terfermentasi dengan baik karena kandungan airnya.

"Apa yang istimewa dari tembakau Jember pak?"
"Dari tastenya, aromanya, elastisitasnya, semuanya berbeda"

#JemberIstimewa karena tembakau yang dihasilkan, sampai-sampai lambang kabupatenpun terdapat daun tembakau yang besar dan terletak tepat di tengah-tengah simbol. Bukan hanya simbol kabupaten, bahkan batik dan tarian khas Jember juga. Batik khas Jember berpola tanaman tembakau. Sedangkan tarian khas Kabupaten Jember "Labako" menceritakan para wanita yang sedang menanam hingga memanen tembakau. Bisa dikatakan tembakau merupakan komoditas utama Kabupaten Jember. Na oogst merupakan tembakau andalan Kabupaten Jember yang katanya kualitasnya tidak kalah dari tembakau asal Amerika dan Kuba. Na oogst digunakan sebagai pembungkus cerutu, filter dan binder

Lambang Kabupaten Jember, lambang tembakau tepat berada di tengah simbol

"Tembakau-tembakau yang ada di sini berasal dari mana pak?"
" Dari sekitaran Jember ini saja"
"Dari wuluan juga?" 
saya bertanya seperti itu karena saya berpikir keluarga nenek saya mayoritas petani tembakau
"Iya ada juga dari wuluan, dari ajung, dari klompangan, dari jenggawah juga"


Mayoritas masyarakat Jember bekerja sebagai petani. Tembakau merupakan tanaman wajib bagi masyarakat Kabupaten Jember yang mengabdikan dirinya di bidang pertanian. Tembakau andalan yang ditanam adalah jenis na oogst. Tembakau tersebut ditanam di akhir musim hujan dan dipanen akhir musim kemarau supaya tidak kebanjiran. Maklum tembakau merupakan tanaman yang rewel baik itu dari penanamannya, perawatannya dan pengelolaannya. Tembakau sangat khas untuk daerah tertentu dan jenis tanah tertentu, dan di Jember cocok untuk tembakau na oogst. Tidak semua daerah cocok ditanami na oogst dan mungkin hanya Jember kabupten di Indonesia yang cocok untuk tembakau jenis ini. Maka dari itu sekali lagi #JemberIstimewa karena tembakau yang dihasilkannya.

Na oogst yang sudah diopen digudang open masyarakat


"Tembakau-tembakau ini dijualnya perkilogram pak?"

"Dijualnya dalam dos, 1 dos itu isinya 60 kilogram tembakau" Kami melirik tumpukan dos isi tembakau yang siap ekspor. Wowww amazing

Mayoritas petani di Jember menggantungkan nasibnya pada Tembakau na oogst, termasuk keluarga nenek saya. Hasil panen inilah yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan ditabung. Seolah-olah mereka menginvestasikan harta mereka di tembakau. Menurut informasi harga 1 kilogram tembakau bisa mencapai puluhan ribu, kurang lebih Rp 50.000,-/kg. Tentu saja ini melebihi harga barang pokok lainnya. Mereka bisa saja meraup untung dari tembakau tapi tidak jarang juga mereka harus merugi karena harga tembakau yang anjlok. Sebenarnya bukan hanya semata-mata para petani saja yang meraup untuk dari tembakau ini, para buruh, pegawai gudang/koperasi tembakau, pengusaha, bahkan pemerintah ikut-ikutan meraup untung. 

Para pekerja di TTN yang berkiran ratusan pekerja
Tidak heran jika tante saya mengatakan bahwa bau asap dari gudang open merupakan bau uang, karena jika harga tembakau relatif stabil beliau bisa meraup keuntungan yang sangat besar.

Terlepas dari keistimewaan tembakau, Pemerintah telah mengeluarkan regulasi mengenai tembakau. Ini  akan menjadi pro dan kontra yang tidak berkesudahan. Bagaimanapun keadaan yang terjadi nanti tetap #JemberIstimewa karena Tembakau seperti kabupaten dan kota lainnya mempunyai perihal yang menjadi andalannya.

Tulisan ini saya persembahkan untuk menyambut ulang tahun Kabupaten Jember pada 1 Januari 2014 besok. Mari kita bangun kabupaten ini lebih baik lagi. Jember TERBINA Tertib Indah dan Aman. Terima kasih kepada Semesta yang telah membuat kompetisi blog ini. Semoga senantiasa sukses, amin.


Terima kasih ^^


Minggu, 08 Desember 2013

Kehilangan


Kehilangan

Apa kalimat yang tepat untuk mendefinisikan kata "Kehilangan" ?


Minggu kemarin, saya dan teman-teman dekat saya pergi ke sebuah kabupaten yang bersebelahan dengan Kota Blitar.  Tulung agung, kami berempat pergi ke sana untuk mengunjungi teman dekat kami yang sedang berduka. 

Akhirnya, pada hari sabtu dini hari sekitar pukul 1 pagi kami naik kereta api dari stasiun Jember menuju Stasiun Sidoarjo. Kenapa kami tidak memilih pemberhentian di Surabaya?? Alasan pertama, karena kereta api sampai di Surabaya subuh dan kereta dari Surabaya-Blitar baru datang jam 8 pagi. Alasan kedua, karena salah satu dari kami membawa barang 3 dos besar  untuk dipindahkan ke rumahnya di Sidoarjo. 
Sekedar intermezo saja, bahwa 2 dari kami yang turut ke Tulung agung sudah mendapatkan gelar perkuliahan Strata pertamanya, begitu juga teman dekat kami yang akan kami kunjungi di Tulung agung. Sehingga nantinya mereka akan berpencar beradu nasib di kotanya masing-masing. Perjalanan kami lanjutkan pada pagi hari dengan naik kereta Jurusan Sidoarjo-Blitar. Kami baru menuju Tulung agung selepas sholat maghrib. 

Sampai di  Tulung agung, kami memutuskan menginap di rumah teman dekat kami untuk menghibur dirinya. Malam harinya kami berempat ngobrol macam-macam dan akhirnya sampai pada topik hari ulang tahun si tuan rumah. Jujur saya lupa kalau hari minggu dia berulang tahun. Saya selalu lupa dengan ulang tahun teman-teman saya, padahal teman-teman saya selalu memberi kejutan di hari ulang tahun saya. Kebalikannya, saya malah mengingat hari ulang tahun orang-orang yang kurang penting dalam hidup saya. Mereka yang tulus menyayangi saya, malah yang terlupakan :(

Keesokannya kami memberikan sebuah kejutan kecil untuk Tuan rumah. Sekotak brownies kami persembahkan untuk tuan rumah, karena tidak punya lilin kami memakai sedotan -___-" #haduhh. Rasa haru mengalir dari kejutan kecil itu, dia harus merayakan hari ulang tahun tanpa orang yang amat disayanginya. Antara rasa sedih dan bahagia tapi raut mukanya terlihat bahwa ada sesuatu yang hilang dari hidupnya.

Sore harinya kami berempat memutuskan untuk pulang. Saya harus meninggalkan tuan rumah di Tulung agung, berat rasanya karena secara tidak langsung muncul rasa kehilangan. Tidak tahu kapan dia akan kembali ke Jember lagi. Sedangkan teman dekat saya yang di Sidoarjo juga memutuskan untuk kembali ke Sidoarjo dan satunya lagi besoknya akan meninggalkan Jember untuk kembali ke Malang. Jadi tinggal saya dan satu teman dekat saya yang tersisa di Jember.

Seminggu tidak berinteraksi secara langsung dengan mereka terasa aneh. Mungkin rasa kesepian dan kehilangan yang lebih tepat untuk mendeskripsikan perasaan ini. Ada sesuatu yang hilang dari kehidupan biasanya. Biasanya kami bertemu di kampus, ngobrol bersama, makan bersama, dan jalan-jalan bersama. Tapi sekarang sudah berbeda, untuk selanjutnya juga akan berbeda. Mereka akan disibukkan dengan aktivitas mereka masing- masing dan tidak tahu kapan akan kumpul-kumpul lagi. 

Saya baru sadar kalau saya akan merasa kesepian dan kehilangan ketika mereka pulang ke daerah mereka masing-masing. Sebelumnya saya tidak pernah memprediksi akan muncul rasa seperti ini, secara teknologi untuk bersosial sudah menjamur dimana-mana. Saya pikir itu akan mengatasi, toh nyatanya tidak.  Rasa kehilangan dan kesepian juga muncul ketika saya sadar, saya belum bisa memperlakukan teman-teman saya dengan baik. Contoh kecil, saat mereka ulang tahun seperti yang saya ceritakan sebelumnya. Selain itu saya juga sering menemui mereka jika hanya ada masalah, cerita sambil sampai nangis-nangis. Tapi saat bahagia, saya sering lupa dengan keberadaan mereka. 

Rasa sesal mungkin muncul pada saat ini. Menyesal kenapa tidak menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk bersama mereka yang menyayangi saya dengan tulus. Menyesal karena sibuk sendiri mencari kebahagiaan lebih yang palsu. Menyesal karena sering mengacuhkan mereka. 

Benar kata orang bijak, kita akan merasa kehilangan seseorang jika orang itu sudah pergi. Bagaimanapun seharusnya kita memperlakukan dengan baik dan menyenangkan hati orang-orang yang tulus menyayangi kita sebelum mereka pergi.



Untuk teman-temanku yang membaca postingan ini, maaf atas perlakuanku selama ini kepada kalian semua. Aku harap, aku bisa memperbaiki semuanya. LOVE AND MISS YOU GUYS

Template by:
Free Blog Templates