Jumat, 18 November 2011

Aku dan Kampus Ungu


Dunia kampus syarat dengan belajar, tugas, organisasi, dan asmara..
Sebagai kaum muda rasanya jika hanya menjadi seorang yang kupu- kupu (kuliah- pulang- kuliah- pulang) sangat tidak mengasyikkan, kurang tantangan bisa dibilang seperti itu.Organisasi atau UKM adalah salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut. Akhirnya aku putuskan untuk kikut segala macam organisasi intern fakultas. Sebenarnya banyak organisasi atau UKM yang aku ikuti semenjak aku masuk ke kampus ungu ini. Mulai dari Paduan suara, UKM kesenian, Komunitas Peduli HIV/AIDS, organisasi legislatif (BPM/DPM)sampai Jaringan mahasiswa kesehatan tingkat daerah.
Awalnya enjoy menjalani semua kegiatan d kampus ini. Pagi sampai siang kuliah, malam rapat. Waktu luang digunakan buat ngerjakan tugas. Begitu kehidupanku sampai aku menginjak semester empat. Tugas terasa semakin berat, tiap hari hampir selalu presentasi, apalagi sekarang semester lima ditambah dengan tugas lapangan semakin membuatku pusing tujuh keliling. Akhirnya awal semester lima dengan berat hati aku melepaska satu -persatu organisasi yang aku ikuti. Ada dua organisasi yang aku lepas yaitu paduan suara dan Jaringan mahasiswa kesehatan tingkat daerah. Sedangkan Komunitas peduli HIV/AIDS, BPM, UKM Seni masih aku jalani sampai sekarang. Namun tetap saja masih terasa keteteran apalagi dalam bulan november ini ada empat program BPM yang harus dijalankan seperti sidang evaluasi BEM, Debat dan Pemilu BEM, sidang istimewa BPM, dan pelantikan BPM-BEM-UKM.Berat rasanya tapi alhamdulilah dua program sudah dilaksanakan dengan optimal dan bisa dibilang sukses.
Namun kesuksesan itu berbanding terbalik dengan kesuksesan aku dan teman- teman dalam menjaga kesehatan. Setelah program kedua banyak anggota yang mulai tumbang karena sakit termasuk aku. Virus influenza membobol pertahananku. Akibatnya hidung bumpet, demam, kepala pusing plus gak enak makan. Yah, tapi itulah kehidupan kampus, mumpung masih muda dan masih kuat carilah ilmu dan pengalaman sebanyak- banyaknya.
HIDUP MAHASISWA!!!!!!!!

JAMPERSAL dan KB

Jampersal atau Jaminan Persalinan merupakan suatu program yang ditujukan untuk menekan AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi. Jampersal merupakan jaminan pembiayaan (gratis) meliputi pemeriksaan kehamilan, persalinan, pelayanan nifas, pelayanan KB dan pelayanan neonatus di fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan jampersal pemerintah dan swasta.Jampersal ditujukan kepada siapa saja yang belum mempunyai jaminan kesehatan (Jamkesmas, Jamkesda, Jamsostek, maupun ASKES). Jadi Jampersal tidak hanya ditujukan untuk keluarga dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah.
Pada awalnya saya mengira Jampersal hanya melayani pemeriksaan kehamilan, persalinan, pelayanan nifas, dan pelayanan neonatus htanpa adanya pelayanan KB. Ternyata di dalam Jampersal juga disertakan pelayanan KB. Hal tersebut dimaksudkan agar mengimbangi dampak dari program Jampersal.
Tujuan utama Jampersal adalah untuk menjaga kualitas kesehatan bumil sebelum melahirkan, saat persalinan, dan setelah persalinan serta untuk meningkatkan kesehatan bayi selama di kandungan dan setelah dilahirkan.Mungkin pada awalnya orang awam mengira dengan adanya Jampersal berarti bebas biaya dan setiap dia hamil pasti akan dibiayai gratis. Hal tersebut dapat memicu keinginan seseorang untuk mempunyai keturunan lebih dari dua tanpa melakukan pembatasan. Karena dalam mindseat mereka " khan ada Jampersal jadi nanti setiap saya melahirkan khan gak bingung, jadi terserah saya mau punya anak berapa?"
Jika sudah tertanam mindseat seperti itu tentunya hal tersebut akan berpengaruh pada laju pertumbuhan penduduk Indonesia.
Dengan adanya pelayanan KB pada program Jampersal, maka dampak seperti tadi dapat ditekan. Selain itu dengan adanya program KB dalam program Jampersal, maka akan semakin menambah kualitas kesehatan Ibu dan Anak.

Template by:
Free Blog Templates