Anakku Prioritasku

"Ma.... temenin adek mainnnnnnn"
"Bentar sayang mama masih sibuk ngerjakan laporan, main sama bibik ya..."

Kali ini saya akan memposting tentang peran ibu dalam perkembangan anak. Saya membuat artikel ini karena terinspirasi oleh wejangan dosen gizi saya pada perkuliahan senin lalu.
Tidak sedikit perempuan Indonesia pada zaman sekarang mempunyai peran ganda yaitu sebagai ibu rumah tangga dan pekerja. Hal tersebut mengakibatkan mereka harus membagi waktu antara pekerjaan dan rumah tangga. Memang tidak salah menjalani peran ganda, malah mereka seharusnya diacungi jempol. Namun, tidak banyak dari mereka yang tidak bisa membagi waktu antara pekerjaan dan rumah tangga sehingga menyerahkan segala pekerjaan rumah dan urusan anak pada pembantu.
Pembantu dan baby sister sebenarnya sifatnya hanya sekedar membantu pekerjaan rumah dan mengurus anak. Namun yang sering terjadi pada masyarakat dengan ekonomi di atas rata- rata dimana suami- istri sama- sama bekerja, mereka lebih cenderung untuk menjadikan pembantu untuk menggantikan tugas mereka dalam mengasuh anak. Intensitas bertemu dan berinteraksi dengan pembantu lebih sering daripada dengan mereka sendiri (orang tua). Padahal peran orang tua terutama peran seorang ibu sangat penting untuk perkembangan anak.
Tidak bisa disangkal bahwa ibu merupakan kunci dari perkembangan seorang anak, mulai dari anak itu belum lahirpun sehat atau tidaknya seorang anak yang akan dilahirkan dipengaruhi oleh kesehatan ibu. Saat anak tersebut lahir di dunia, kesehatan dan perkembangan seorang anak tidak lepas dari peran seorang ibu. The Real Mom mempunyai kewajiban memberi ASI (Air Susu Ibu)untuk anak mereka kecuali bagi para ibu yang tidak keluar ASInya. Jangan sampai karena pekerjaan yang menuntut seorang ibu untuk bekerja mulai pagi buta sampai malam tiba menghalangi pemberian ASI. Sekarang sudah jamannya memompa ASI, jadi luangkan waktu beberapa menit untuk memompa ASI sebagai persediaan selama ditinggal bekerja. Berikan ASI eksklusif sampai umur 6 bulan tanpa makanan pendamping.
Setelah anak masuk pada masa golden age,peran seorang ibu dirasa semakin penting karena pada masa ini kemampuan seorang anak untuk menyerap informasi sangat tinggi.Pada masa ini anak suka meniru apa yang dilakukan orang- orang terdekat. Orang tua, terutama seorang ibu untuk bisa mendidik dan mengoptimalkan kecerdasan anak baik intelektual, emotional, maupun spiritual. Luangkan waktu lebih banyak untuk anak karena ini merupakan dasar untuk membentuk kejiwaan anak. Jika memang tiap harinya tidak bisa meluangkan waktu untuk anak, maka sediakan hari- hari tertentu untuk berkumpul seharian dengan anak.
Masa sekolah merupakan masa interaksi dengan teman- teman dan lingkungan sekitar. Orang tua terutama seorang ibu, mempunyai peran untuk memantau hubungan pertemanan anak jangan sampai anak bergaul dengan teman yang salah.
Masa pra remaja hingga sebelum menikah peran orang tua terutama seorang ibu dirasa makin penting. Pada masa remaja eorang anak akan mengalami perubahan fisik dan psikologi. Biasanya pada masa ini anak rentan untuk terkena masalah dan seorang ibu merupakan psikolog yang tepat untuk memberi jalan keluar masalah yang dihadapi.Namun biasanya pada masa ini anak cenderung introvet merasa malu dan takut menceritakan masalah mereka pada orang tua. Jadi orang tua dituntut mencari cara yang tepat untuk mendekati anak mereka. Jangan sampai karena sibuk mengurusi pekerjaan, kita tidak peduli dengan masalah yang dihadapi anak kita sehingga mereka melampiaskan masalahnya dengan hal- hal yang negatif.

Anak adalah harta yang paling berharga. Pembentukan karakter anak yang paling mendasar dan utama ada pada keluarga.